Pilihan Mendesak Pasca Friendzone
-
Dari raut wajahnya Wonwoo yakin 100% kalau ini adalah kali pertamanya Mingyu masuk keruang Bimbingan Konseling. Ruangan 4x4 meter itu kerasa sesak tiba-tiba waktu Mingyu ikutan duduk disamping kanannya. Haduh, Wonwoo sedikit mabuk kepayang waktu wangi parfume Mingyu yang tahan seminggu itu menggelitik jalur napasnya. Nggak tahu aja Mingyu kalau Wonwoo sebenernya nggak takut duduk diruang Bimbingan Konseling, karena ini bukan kali pertamanya. Di semester ini aja, ini udah kali ke-3 nya dia masuk ruang konseling.
Jadi pikiran Mingyu yang cemas sebelumnya, sebaiknya segera dilupakan aja deh, karena nyatanya Wonwoo jauh lebih baik dibanding siapapun yang ada diruang Bimbingan Konseling hari itu.
“Mingyu kamu kenal Wonwoo, ya?”
Harap-harap cemas sedikit takut Mingyu enggak mau mengakui hubungan mereka tiba-tiba terlintas dikit di benak Wonwoo. Dipikir-pikir hubungan apa coba yang buat dia cemas? Teman aja bukan, kali.
“Iya, Bu.”
“Kalau Jihoon, kenal?” Pertanyaan kedua kembali dilayangkan kearah Mingyu seolah eksistensi Wonwoo dan Jihoon yang sebelumnya diomelin itu tiba-tiba menghilang.
“Kenal juga, Bu.”
Aduh, Mingyu kayanya tipe orang yang akan jawab iya iya saja waktu ditanya apapun.
Wonwoo masih diam aja disana, Jihoon juga. Karena sama-sama tahu Bu Nia itu galak, jadinya diam adalah solusi dan jalan terakhir kalau berhadapan sama Beliau. Wonwoo senang sedikit karena semenjak Mingyu ada disana, ngebuat dia bisa curi-curi pandang ngeliat calon pacarnya dari arah samping, yang nyatanya.... masih tetap tampan.
Dia terdiam, sampai-sampai yang lihat juga jadi kebingungan.
“Wonwoo kamu dekat ya sama Mingyu?”
“Iya, Bu.”
Hening.....
“Kalau gitu berarti kamu suka sama Mingyu?”
“Iya, Bu.”
Udah tau jawabannya melantur pun, si empu tetap santai saja. Cuma karena pada dasarnya Jihoon ada pada pihak yang beda dengan Wonwoo, jadilah kaki kanannya diinjak kencang. “AWWW!” teriakannya terdengar sampai Bu Nia dihadapannya terkejut. Jihoon disampingnya cuma hihi hehe biar enggak ketahuan.
Wonwoo mau balaspun jadi mikir dua kali, dihadapannya itu kini ada guru konseling yang galak, dan yang kedua ada Mingyu disampingnya. Begitu saja, sih. Raut wajahnya yang kesakitan langsung diubah cepat-cepat menjadi raut datarnya.
“Nggak apa-apa?” Mingyu disampingnya berbisik kecil, yang dijawab seadanya sama dia. Kepalanya ngangguk, terus tangannya ngenbentuk gesture Ok yang nandain kalau dia baik-baik aja.
Awas aja si INUY.
Bimbingan Konseling baru dimulai sesaat Wonwoo dan Jihoon akhirnya tidak mau saling kalah saat berbicara. Wonwoo memojokkan Jihoon, sedangkan Jihoon juga ngelakuin hal yang sama. Mingyu disampingnya udah siap pasang raut wajah tidak terduga, Wonwoo yakin dia sedikit banyak stress mendengar pembicaraan kali ini.
Terakhir sebelum berdamai, Wonwoo sama Jihoon dipaksa jabat tangan, berjanji nggak akan berantem lagi habis ini dan fokus ke olimpiade sains yang udah didepan mata. Udah sih gitu aja.... Wonwoo sebenernya ngerasa dia balik lagi ke SD yang tiap berantem dia bakal dipanggil gurunya terus diminta salaman buat damai.
Yaudah lah, yang penting Bu Nia tahunya dia dan Jihoon berantem karena persiapan olimpiade, bukan karena ngerebutin cowo yang posisinya ada disitu juga. Yang pasti kalau sampai ketahuan, Wonwoo bakal abadi pasang masker diwajahnya selama Sekolah.
Seusai itu, tadinya Wonwoo udah punya 1000 ide licik buat usilin Jihoon. Tadinya mau begitu, tapi begitu keluar ruang Konseling, Wonwoo langsung berhadapan Rowoon yang lagi ngobrol sama Eunwoo. Bayangin dua temennya itu berdiri dengan tinggi yang menjulangnya, terus dibelakangnya masih ada Mingyu.
Situasi aneh apa lagi coba ini.....
Waktu otaknya masih ngeproses hal-hal aneh yang ada didepannya, Jihoon tiba-tiba udah ilang aja dari matanya. Duelnya berarti lanjut kapan-kapan, tunggu part 2. Yang pasti Wonwoo yang menang lain kali!
Rowoon didepannya udah gerakin kepala heran, Eunwoo masih sama pakai inhalernya yang dramatis banget itu. Wonwoo cuma bengong, ekspresinya ketara banget cuma dia kan ganteng, jadinya nggak terlalu ketara, lah.
Dia pikir yang tadi udah paling aneh, tapi bagian anehnya dateng belakangan,
“Ayo balik ke kelas.”
“Sep, gue boleh ngomong dulu ngga sama lo?”
Apalagi ini?! (Alunan musik menegangkan)
Wonwoo udah pasang mimik wajah paling membingungkan versinya. Kalau-kalau aja dia nggak tahu Rowoon simpan hati buatnya, kalau-kalau aja dia lagi nggak PDKT sama Mingyu. Mungkin pilih salah satu dari keduanya jadi nggak masalah.
Masalahnya disini adalah dia dihadapkan situasi yang enggak memungkinkan dia pilih salah satu. Jadinya dengan kapasitas berpikir seadanya, Wonwoo pilih jalan terakhir.
Kakinya malah jalan kearah Eunwoo yang nggak punya kesiapan apa-apa, tapi yang Wonwoo lakukan justru, “EH KOK PINGSAN?!”
Pura-pura pingsan di depan Eunwoo......
Yasudahlah, masalah malu dia taruh paling belakang. Yang penting, dia nggak harus milih antara Rowoon atau Mingyu. Karena kalau dipilih jawabannya selalu pilihan yang lain. (Re: kabur dari masalah versinya)