Destinasi
-
Wonwoo selalu cepat merasa bosan, atas hal apapun. Termasuk menunggu Mingyu selama 25 menit 37 detik diparkiran pasca insiden dikejar anak futsal yang berujung baik-baikkan. Tapi memang salahnya sih, mereka lagi main, dan Wonwoo tanpa rasa bersalah lewat tengah lapangn pakai sepedanya.
Kali-kali ia juga pengin pamer!
Dari arah utara (kalau tidak salah) Wonwoo melihat Mingyu dengan tubuhnya yang menjulang tinggi itu menggunakan jaket hijau, dia sedikit berlari kearahnya.
Langit, Mingyu yang tampan itu.... akan selalu memanjakan mata Wonwoo.
“Lo udah lama nunggunya?” Merupakan kalimat basa-basi yang dilemparkan Mingyu saat berada dihadapannya yang duduk diatas sepeda, suara napasnya menggebu setelah berlari. “Lo nggak pake seragam?” Mata Mingyu menelisik pakaiannya.
“Nggak. Seragam upacara tadi di ambil Rowoon, terus baju olahraga gue, kotor penuh tanah.” Jawabnya. Wonwoo tidak bisa melepas pandangannya dari Mingyu. Kalau diibaratkan Mingyu itu adalah.... apapun yang pastinya, suatu hal yang Wonwoo suka.
Omong-omong, kali ini Mingyu sudah menawarkannya satu helm. “Dipake.” Katanya, “Nanti lo pegang aja sepedanya bisa ‘kan?”
“Mingyu, lu bercanda kan?”
“Ya nggak?”
“Pasti bercanda...”
“Nggak?” Mingyu memasang wajahnya yang bingung. “Atau, kalau nggak, lo yang bawa motornya nggak apa-apa.”
Karena dibegitukan Wonwoo jadi menghela napasnya melihat motor Mingyu itu..... “Sebelum gue bawa motor lo, kita harus milih destinasi dulu.” Boro-boro naik motor itu, naik beat saja Wonwoo jatuh bersama Soonyoung. “Kita mau kerumah sakit mana?”
Iya benar, Wonwoo bisa bawa motor. Tapi cuma motor beat kecil yang umurnya sudah lewat karena pernah jatuh di chapter awal.
Akhirnya, Wonwoo menghela dan mengiyakan ajakan Mingyu. Siap-siap kakinya keram 3 hari, karena membawa sepeda sebesar itu... huhu, dalam hati, dia sudah menangis.